19 April 2015
Beberapa hari ini kulihat dia ada
dalam “Recent Update” dimedia ponselku. Rasanya ingin sekali aku menyapanya,
sekedar bertanya “Bagaimana kabarmu? Bagaimana ujian kemarin?” ahh, tapi sekali
lagi aku tak pernah mempunyai keberanian.
Aku merindukannya lagi Tuhan!!
“Menyapa tak ada salahnya, jangan
terbawa perasaan” itu saran sahabatku. Jangan terbawa perasaan? Bagaimana
bisa?. Setiap melihatnya dalam dunia mayaku saja hatiku tanpa ragu masih
menyukainya. Tanpa ragu aku masih merindukannya. Kerinduan itupun terbawa dalam
mimpiku semalam. Mimpi yang begitu indah, mimpi dalam kerinduan yang tak
terbendung.
Semua terasa begitu nyata Tuhan...
Genggaman tangannya, senyum nya yang selalu membuatku nyaman
bersamanya. Setiap kata yang dia ucapkan, debaran yang kurasakan semua begitu
nyata.. begitu nyata kurasakan. Dan saat aku terbangun, aku tersenyum. Senyum
bahagia karena aku masih mengingat mimpiku semalam. Masih mengingat betapa
bahagianya saat bersamanya walau hanya dalam mimpi. Rasanya ingin sekali kutulis dalam layar chatnya
“Terimakasih telah hadir dalam mimpiku.. Terimakasih masih menjadi mimpi indah
untukku.. Terimakasih untuk kebahagiaan yang kau berikan walau dalam mimpi..”.
Kata terimakasih yang tiada henti ingin kuucapkan.
Terima kasih Tuhan untuk mimpi
indah semalam J
Aku yang masih merindumu..
15 Mei 1997